Selasa, 20 Agustus 2013

Ternyata Marah Dapat Memberikan Dampak Positif

Setiap orang pasti pernah merasakan yang namanya marah dan banyak sekali yang mengatakan bahwa marah-marah itu tidak baik. Tapi ternyata marah dapat memberikan efek atau dampak positif bagi diri kita, bahkan dapat menguntungkan kita. Berikut penjelasannya.
MENGAPA KEMARAHAN SERING DIPANDANG NEGATIF
marah dan efek negatif
Kemarahan sering didefinisikan sebagai sebuah reaksi yang tidak baik atau tidak mengenakkan, baik secara emosional atau secara perilaku). Secara umum, kemarahan berisikan 3 komponen, yaitu pikiran (pemikiran negatif), perasaan (kekecewaan, frustasi, emosi) dan tindakan (berteriak, kekerasan fisik).
Ketiga hal  ini tentu dipandang tidak baik (negatif) dan sering tidak diterima di masyarakat umum. Salah satu penyebabnya adalah karena banyaknya orang yang menunjukkan kemarahan mereka dalam cara yang salah dan negatif.
Inilah juga yang menjadi penyebab mengapa banyak sekali orang yang berusaha menekan atau menahan dalam-dalam kemarahan mereka, yang pada akhirnya akan keluar dalam bentuk kemarahan besar. Studi juga menunjukkan bahwa menahan kemarahan hanya akan memperburuk pengalaman dan rasa sakit di belakangnya, bahkan pada akhirnya akan mengarah ke kegelisahan dan depresi.
KEMARAHAN DAN EFEK POSITIFNYA
Berlawanan dengan itu, jika kita tidak menahan perasaan marah tersebut dan menunjukkannya dalam cara yang baik maka akan dapat memberikan beberapa efek positif. Beberapa efek positif itu dapat berupa:
MEMOTIVASI ORANG-ORANG UNTUK LEBIH PERCAYA DIRI DAN OPTIMIS
marah dapat memotivasi orang
Dengan kita marah maka tentu orang yang menjadi subjek dari mengapa kita marah ini dan tempat kita mengeluarkan rasa marah kita, akan lebih mengerti penyebab mengapa kita marah dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi. Hal ini tentu membuat mereka lebih percaya diri dan optimis jika menghadapi situasi yang serupa dan menanganinya dalam cara yang dapat diterima kita.
MENGURANGI STRES DAN KEGELISAHAN
marah dapat memberikan efek positif
Walaupun secara prakteknya kita tidak akan merasakan hal ini, malah kita mungkin akan merasakan rasa stres karena marah, ternyata studi menunjukkan bahwa dengan marah maka ternyata itu mengurangi tingkat stres kita dan mengurangi rasa sakit dari marah tersebut. Tentu saja yang dibicarakan di sini bukan kemarahan yang dihasilkan karena kita menyimpannya dalam-dalam dan telah menumpuk.
MEMBERIKAN EFEK POSITIF DALAM HUBUNGAN INTERPERSONAL
marah dan hubungan interpersonal
Menunjukkan rasa marah kita dalam sebuah perilaku yang masih dapat diterima (bukan dengan 'meledak-ledak') ternyata dapat memberikan efek positif dalam hubungan interpersonal. Pernahkan Anda melihat bahwa setelah dua orang teman bertengkar dan begitu baikan, mereka terlihat lebih dekat? Ini disebabkan karena kemarahan tersebut membuat kita mengerti satu sama lainnya.
Jika kita melihatnya dalam sudut pandang yang berbeda, kemarahan dapat memberikan efek positif yang sangat baik bagi diri kita. Selain hal-hal di atas, kemarahan juga menandakan bahwa ada sesuatu yang salah dalam situasi yang kita hadapi, mungkin kemarahan jugalah yang menyebabkan mengapa orang-orang berusaha mencari obat di balik suatu penyakit, mengapa seseorang meninggalkan hubungan yang buruk.
TIPS MENANGANI KEMARAHAN DAN MENGELUARKANNYA DALAM CARA YANG TEPAT
Berdasarkan penjelasan efek-efek positif dari kemarahan di atas, apakah kita harus selalu menunjukkan kemarahan begitu itu muncul? Begitu kita tersinggung sedikit, apakah kita harus selalu marah? Bukankah kemarahan juga hanya akan memperburuk perasan orang lain dan bahkan ekstrimnya dapat membuat kita pingsan?
pengaturan marah
Tentu saja tidak, yang kita bicarakan mengenai 'kemarahan dapat memberikan efek positif' di sini adalah jika kita mengetahui bahwa kita sudah mulai marah dan mengeluarkannya dalam perilaku yang positif, walaupun kita masih marah. Berikut tips-tipsnya.
1. BERHENTI
Begitu Anda merasakan diri Anda mulai menimbun kemarahan, berhentilah sejenak dan atur nafas Anda. Ketahui bahwa Anda sudah mulai marah. Tanda-tanda kemarahan sendiri sangatlah mudah ditemukan, otot mulai menegang, muka panas, tangan mulai 'gatal', nafas pendek, suara meninggi.
2. BERPIKIR
Bayangkan konsekuensi dari jika Anda marah, baik untuk diri Anda, maupun untuk subjek atau orang yang menjadi penyebab mengapa Anda marah. Sebagai contoh, Anda dapat berpikir seperti jika saya marah maka saya sendiri yang akan malu, saya akan menyakiti orang ini, dan seterusnya.
3. TANYA
Tanyakan diri Anda apa yang menjadi penyebab mengapa Anda marah, apakah situasi tersebut membutuhkan Anda marah? Apakah Anda marah karena situasi lalu? Fokuskan diri Anda untuk mengetahui apakah kemarahan Anda masih tepat, kemudian cari tahu bagaimana penyebab kemarahan Anda dapat dipenuhi.
4.KELUARKAN
Tanyakan juga diri Anda bagaimana Anda dapat mengurangi kemarahan itu. Beberapa cara terbaiknya adalah berjalan-jalan, mandi, mendengarkan musik, tidur, menelepon teman, olahraga, meditasi. Tidak apa-apa jika memang membutuhkan waktu beberapa jam atau beberapa hari untuk mengurangi kemarahan Anda. 
Yang penting di sini adalah agar Anda dapat kembali ke situasi dimana Anda dapat tenang dan dapat berkomunikasi dalam sebuah perilaku yang baik. Begitu Anda siap 'menceramahi' orang yang menjadi penyebab kemarahan Anda, perhaluslah. Daripada mengatakan 'Kamu', lebih katakan 'Saya' ("Saya tidak suka orang yang ..." daripada "Kamu itu ..."). Ingatlah juga untuk mendengarkan alasan orang tersebut, agar komunikasi tidak satu arah.
5. HADIAH
Hadiahi diri Anda. ketahuilah bahwa menangani kemarahan itu sangatlah sulit dan Anda sudah berhasil melakukannya tanpa perlu dalam sebuah perilaku yang 'meledak-ledak' (negatif). INi dapat berupa makanan, berendam, nonton dan sebagainya.
--
Kesimpulannya adalah kemarahan memang dapat memberikan efek positif, hanya jika kita menunjukkannya dalam cara yang benar. Bukan dalam cara yang dikenal secara umum dengan 'meledak-ledak' dan benar-benar negatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar