Meski coklat sangat digemari dan sangat disuka, ada baiknya kita mengetahui sedikit tips memilih coklat yang baik. Kesalahan yang sering dilakukan pada saat memilih coklat adalah memilih coklat yang murah. Coklat demikian memiliki kandungan kakao (biji coklat) sedikit yaitu rata-rata kurang dari 20%, bahkan ada yang kurang dari 7%. Coklat jenis ini juga memiliki kandungan gula yang tinggi, kandungan lemak jenuh tinggi dan keburukan lainnya seperti minyak sayur terhidrogenasi (HVO) sehingga mengakibatkan kerusakan gigi dan gangguan kesehatan seperti penyakit diabetes.
Produk coklat lainnya yang juga berbahaya dan buruk untuk kesehatan khususnya yang berupa fondant (biasanya digunakan untuk mendekorasi kue) dan praline. Fondant sebenarnya mengandung 100% pemanis dan praline juga sama buruknya.
Coklat berdasarkan kandungan yang digunakan dipilah menjadi dua yaitu real chocolate (couverture chocolate) dan compound chocolate. Real chocolate menggunakan cocoa liquor (cocoa massa) dan cocoa butter. Sedangkan untuk compound chocolate menggunakan cocoa powder dan cocoa butter subtitute. Melihat ingredients yang digunakan, tentu saja real chocolate (couverture chocolate) lebih mahal dibandingkan dengan compound chocolate. Cara sederhana untuk kita mengenali coklat hanya dari melihat label adalah dengan melihat komposisinya. Selanjutnya coklat juga ada yang dinamakan handmade chocolates dan juga homemade chocolates.
Apabila menggunakan cocoa liquor dan cocoa butter dapat dikatakan coklat tersebut adalah real chocolate sedangkan apabila komposisinya tertulis cocoa powder dan cocoa butter subtitute (palm oil/fat), dapat dikatakan coklat tersebut adalah compound chocolate. Untuk bakery, umumnya mereka lebih menyukai jenis compound chocolate, karena pengerjaannya lebih mudah terutama untuk keperluan cetak ulang yang tidak memerlukan kondisi ruangan khusus. Jadi dengan begitu nyaris semua baking chocolate termasuk dalam compound chocolate. Industri coklat berkembang pesat. Ada yang homemade chocolates, di sisi lain terdapat handmade chocolates.
Dari segi penggunaannya, coklat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu eating chocolate (umumnya dijual untuk langsung dimakan, tanpa harus ditambahkan ke produk lainnya) dan baking chocolate (umumnya dijual untuk diaplikasikan ke produk lainnya, misalnya untuk roti, kue, biskuit, dekorasi, dan lain sebagainya).
Untuk memilih baking chocolate secara profesional dan bernilai tambah serta menentramkan umat, hendaknya dipilih baking chocolate yang memikliki kualitas prima. Kualitas di sini tentu saja kualitas yang sesuai dengan harapan pelanggan. Bicara mengenai kualitas, biasanya kita harus merelakan sedikit tambahan harga untuk membayar nilai terantar yang lebih tinggi. Kemudian pilihlah bakin chocolate yang memudahkan kita dalam mengaplikasikannya di produk. Pilihlah coklat yang bernilai tambah, misal coklat yang mengandung vitamin E dan tidak mengandung bahan tambahan yang tidak diperbolehkan. Selain itu untuk menentramkan umat, pilihlah coklat yang telah berlabel halal.
Produk coklat lainnya yang juga berbahaya dan buruk untuk kesehatan khususnya yang berupa fondant (biasanya digunakan untuk mendekorasi kue) dan praline. Fondant sebenarnya mengandung 100% pemanis dan praline juga sama buruknya.
Coklat berdasarkan kandungan yang digunakan dipilah menjadi dua yaitu real chocolate (couverture chocolate) dan compound chocolate. Real chocolate menggunakan cocoa liquor (cocoa massa) dan cocoa butter. Sedangkan untuk compound chocolate menggunakan cocoa powder dan cocoa butter subtitute. Melihat ingredients yang digunakan, tentu saja real chocolate (couverture chocolate) lebih mahal dibandingkan dengan compound chocolate. Cara sederhana untuk kita mengenali coklat hanya dari melihat label adalah dengan melihat komposisinya. Selanjutnya coklat juga ada yang dinamakan handmade chocolates dan juga homemade chocolates.
Apabila menggunakan cocoa liquor dan cocoa butter dapat dikatakan coklat tersebut adalah real chocolate sedangkan apabila komposisinya tertulis cocoa powder dan cocoa butter subtitute (palm oil/fat), dapat dikatakan coklat tersebut adalah compound chocolate. Untuk bakery, umumnya mereka lebih menyukai jenis compound chocolate, karena pengerjaannya lebih mudah terutama untuk keperluan cetak ulang yang tidak memerlukan kondisi ruangan khusus. Jadi dengan begitu nyaris semua baking chocolate termasuk dalam compound chocolate. Industri coklat berkembang pesat. Ada yang homemade chocolates, di sisi lain terdapat handmade chocolates.
Dari segi penggunaannya, coklat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu eating chocolate (umumnya dijual untuk langsung dimakan, tanpa harus ditambahkan ke produk lainnya) dan baking chocolate (umumnya dijual untuk diaplikasikan ke produk lainnya, misalnya untuk roti, kue, biskuit, dekorasi, dan lain sebagainya).
Untuk memilih baking chocolate secara profesional dan bernilai tambah serta menentramkan umat, hendaknya dipilih baking chocolate yang memikliki kualitas prima. Kualitas di sini tentu saja kualitas yang sesuai dengan harapan pelanggan. Bicara mengenai kualitas, biasanya kita harus merelakan sedikit tambahan harga untuk membayar nilai terantar yang lebih tinggi. Kemudian pilihlah bakin chocolate yang memudahkan kita dalam mengaplikasikannya di produk. Pilihlah coklat yang bernilai tambah, misal coklat yang mengandung vitamin E dan tidak mengandung bahan tambahan yang tidak diperbolehkan. Selain itu untuk menentramkan umat, pilihlah coklat yang telah berlabel halal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar