$
Teh dibuat dari tanaman Camelia sinensis yang awalnya dimanfaatkan sebagai obat. Tanaman teh sangat populer dan menyebar hampir ke seluruh Asia, Australia, Amerika dan Eropa. Di berbagai negara meminum teh pun lambat laun menjadi tradisi. Seperti di Inggris di mana masyarakatnya memiliki kebiasaan minum teh di sore hari sambil bersantai, atau di Jepang di mana teh diperlakukan secara “khusus” dengan upacara minum teh (chaji) yang mengandung filofofi tersendiri mulai dalam penyajian, cara menyeduh, dan cara minumnya. Di Indonesia sendiri teh juga dikonsumsi sebagai minuman yang cocok untuk segala aktivitas. Baik dikonsumsi hangat atau dingin sama-sama membuat cita rasanya tetap nikmat.
Proses Pengolahan dan Kandungan Daun teh:
Teh diolah dengan cara dikeringkan. Daun yang sudah dipetik dikeringkan hingga warnanya berubah kecoklatan. Setelah itu dilakukan penguapan basah dengan uap panas untukmenghilangkan kandungan air dan menghentikan proses oksidasi.
Teh memiliki manfaat yang sangat penting untuk tubuh. Dalam teh terdapat senyawa antioksidan untuk menangkap radikal bebas dalam tubuh dan mencegah berkembangnya sel-sel kanker. Kandungan ini diperoleh dari zat-zat polifenol berupa katekin dan flavanol. Selain itu, terdapat juga kafein, teofilin, antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat, dan protein mendekati nol persen, serta berbagai vitamin seperti vitamin A, C, E, dan E yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata, kesehatan jantung, memperkuat daya tahan tubuh dan membuat kulit lebih halus.
Hasil pengolahan ini menghasilkan bermacam-macam teh seperti:
- Teh Hitam (Black Tea)
Teh ini diolah dengan proses sempurna. Dimulai dengan proses pelayuan, penggilingan, hingga pengeringan. Teh ni memiliki aroma, cita rasa, dan warna yang menarik. Setelah diseduh cairannya berwarna cokelat tua kehitaman dan rasanya agak pahit. Teh ini paling banyak digemari di Indonesia, Amerika, juga Eropa. Negara penghasil utama teh hitam ini adalah Srilanka, India, dan China.
- Teh Hijau (Green Tea)
Pengolahan teh ini dilakukan dengan tidak sempurna. Berbagai enzim dalam daun teh yang dapat menyebabkan perubahan warna dinonaktifkan dengan proses pengukusan selama beberapa menit saja. Warna yang dihasilkan dari teh ini adalah hijau karena tanin yang menghasilkan warna gelap tidak teroksidasi. Demikian pula warna hasil seduhannya juga hijau. Teh ini sangat digemari di Asia, seperti Jepang, China, dan negara-negara timur tengah.
- Teh Oolong
Teh ini diolah dengan proses tidak sempurna (sebagian). Merupakan teh jenis teh peralihan dari teh hitam dan teh hijau. Warna seduhan teh ini adalah kuning keemasan.
Ketiga jenis teh di atas memiliki khasiat tersendiri. Masing-masing memiliki ikatan biokimia yang disebut polyfenol, termasuk di dalamnya flavonoid. Flavonoid adalah kelompok antioksidan yang secara alamiah ada dalam sayuran, buah, dan anggur.
- Herbal Tea
Jenis teh ini tidak berasal dari daun teh Camelia sinensis, tetapi dari tanaman lain yang cara penyajiannya sama seperti menyeduh teh. Misalnya, teh benalu, teh rosela, chamomile,dll.
- Flavored tea
Teh ini dihasilkan dari campuran teh dengan bahan lain, semisal rempah-rempah (jahe, kayu manis), buah-buahan (jeruk nipis, lemon), bunga (mawar, melati) dengan komposisi tertentu untuk menjadikan cita rasa teh semakin khas.
- Decaffeinated Tea (Teh bebas kafein)
Teh ini diolah dengan proses menghilangakan kandungan kafein dalam teh (alkalodi yang disebut theine).
- Teh instan
Teh ini merupakan teh yang diproses dengan pengolahan lebih lanjut (direndam dengan air panas, lalu dievaporasi) hingga menjadi bubuk. Teh ini sangat populer di Amerika dan menyebar hingga ke seluruh dunia.
Cara Menyeduh Teh
Menyeduh teh ternyata punya aturan sendiri. Ini penting dilakukan untuk menjaga agar kandungan yang bermanfaat dalam teh tidak hilang. Cara menyeduh teh yang benar adalah menggunakan air mendidih bersuhu 80 derajat Celcius. Jangan menggunakan lebih dari itu atau manfaat dari daun teh bisa hilang.
Yeah, itulah kenapa saya beralih dari mengkonsumsi kopi ke teh setiap hari, terutama teh hijau. Selain manfaatnya lebih bagus, ternyata saya juga merasa lebih rileks. Kalau anda bagaimana?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar