Etika Saat Makan Sushi

Nggak hanya saat bergaul saja kita harus menggunakan etika, tapi ternyata saat makan sushi juga, lho. Apalagi dalam dunia sushi itu ada banyak istilah dan pelengkapnya.

Saat kita memesan sushi, biasanya pesanan akan datang bersama wasabi (si hijau yang pedas), shoyu (kecap untuk mencelup sushi), dan gari (potongan jahe berwarna merah muda). Nah, masing-masing pelengkap ini ada manfaatnya, lho. Wasabi berfungsi untuk mematikan bakteri-bakteri yang terdapat dalam ikan mentah dan bisa mencegah terjadinya keracunan makanan. Sedangkan gari, fungsinya untuk menetralkan lidah kita supaya potongan sushi yang kita makan nggak terpengaruh oleh rasa sushi yang sebelumnya.

Nah, biar nggak salah langkah, cek deh cara makan sushi berikut ini:

• Begitu duduk di restoran sushi, biasanya pelayan akan memberikan oshibori (handuk panas) untuk mengelap tangan kita.

• Temaki-zushi dimakan langsung dengan tangan, karena bentuk kerucutnya menyusahkan jika memakai sumpit.

• Nigiri-zushi sebenarnya bisa dimakan langsung dengan tangan (tanpa perlu bantuan sumpit). Tapi, sekarang banyak pula yang memakannya dengan memakai sumpit. Well, dua-duanya nggak salah, kok.

• Tuangkan shoyu ke mangkok saus, lalu masukkan wasabi. Campur kedua bahan ini. Kalau nggak mau pakai wasabi juga sah-sah saja, karena di dalam potongan nigiri-zushi tersebut biasanya sudah diselipkan sedikit wasabi. Akan tetapi, praktek mencampurkan shoyu dan wasabi ini wajib hukumnya jika kita memakan sashimi.

• Ambil sushi, dan celupkan bagian ikannya ke shoyu-wasabi. Ingat, yang dicelup bukan bagian nasinya, ya, karena hal ini akan membuat kepalan nasi jadi hancur lebur.

• Masukkan sushi tersebut dengan sekali lahap. Jika potongan sushi terlalu besar (hal ini biasanya terjadi pada fusion sushi), maka gigit pelan-pelan agar isi sushi tersebut tidak berhamburan.

• Pilihlah ocha (green tea) sebagai teman minum. Jangan memesan soft drink karena minuman ini akan merusak rasa alami sushi.